Banyak orang beranggapan bahwa tanaman enceng gondok merupakan gulma yang tidak berguna. Dan tanaman ini tidak bermanfaat tetapi bila kita bisa memanfaatkan tanaman ini maka akan dapat di jadikan sebuah karya seni yang akhirnya bisa di jadikan sebuah usaha bisnis .pemanfaatan tanaman enceng gondok untuk usaha bisnis dapat berupa kerajinan aksesoris untuk kebutuhan rumah tangga, fastion, dan buah tangan untuk sofenir.
Dengan kemajuan teknologi sekarang ini yang serba moderen maka tanaman enceng gondok dapat di olah untuk di jadikan sebuah karya seni yang klasik dan menarik sehingga dapat di jadikan untuk usaha bisnis .apabila kita bisa menggolah tanaman ini bukan tidak mungkin akan terbukanya suatu usaha baru yang bahan bakunya sangat melimpah dan di abaikan oleh semua orang.dengan begitu bila kita bisa memanfaatkan tanaman ini untuk suatu bisnis maka keuntungan yang di dapat akan lebih optimal dikarnakan bahan baku yang murah meriah dan melimpah.
Penggolahan enceng gondok untuk di jadikan suatu usaha memang tidak gampang karena butuh keahlian khusus untuk menjalankanya tetapi pabila kita mau belajar secara rutin maka bukan tidak mungkin peluang tersebut dapat di peroleh . seperti contoh di daerah luar jawa tanaman ini sedah di manfaatkan sebagai makanan hewan ternak kerbau dan itik.
Menurut W Isnandar, pimpinan jamu Dayang Sumbi, enceng gondok memiliki senyawa penting sehingga dapat menyembuhkan berbagai penyakit .kendungan senyawa itu di antaranya tersusun dari unsur SiO2, calsium(Ca), magnesium(Mg),kalium (K), natriu(Na), chlorida(CI),cupper(Cu),magan(Mn),fferum(Fe) dan banyak lagi yang lainya. Yang dapat di manfaatkan untuk ramuan tradisional untuk menyembuhkan penyakit seperti tenggorokan panas , kencing tidak lancar, biduran dan bisul.
Untuk mengobati penyakir bisul, disiapkan daun atau akarnya kemudian di cuci bersih lalu di haluskan kemudian bahan tersebut langsung di tempelkan pada bisul.
Untuk mengobati kencing tidak lancar dan biduran, batang enceng gongok direbus kemudian air rebusannya Setelah dingin di minum.
No comments:
Post a Comment